Jumat, 10 April 2015

TUGAS 3

1. A.) Kemiskinan adalah pada hakikatya menunjuk pada situasi kesengsaraan dan ketidakberdayaan yang dialami seseorang, baik akibat ketidakmampuan memenuhi kebutuhan hidup, maupun akibat ketidakmampuan negara atau masyarakat memberikan perlindungan sosial kepada warganya.
   B.) Garis kemiskinan adalah tingkat minimum pendapatan yang dianggap perlu dipenuhi untuk memperoleh standar hidup yang mencukupi di suatu negara.

2.    Penyebab kemiskinan:
  • Individual atau patalogis, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin.
  • Penyebab keluarga, yang menghubungkan kemiskinan dengan pendidikan keluarga.
  • Penyebab sub-budaya, yang menghubungkan kemiskinan dengan kehidupan sehari-hari, dipelajari atau dijalankan dalam lingkungan sekitar.
  • Penyebab agensi, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari aksi oranglain, termasuk perang, pemerintah, dan ekonomi.
  • Penyebab struktural, yang memberikan alasan bahwa kemiskinan merupakan hasil dari struktur sosial. 
Dampak dari kemiskinan terhadap masyarakat umumnya begitu banyak dan kompleks, diantaranya :
1.Pengangguran.
 Dengan banyaknya pengangguran berarti banyak masyarakat tidak memiliki  penghasilan karena tidak bekerja. Karena tidak bekerja dan tidak memiliki  penghasilan mereka tidak mampu memenuhi kebutuhan pangannya. Secara otomatis pengangguran telah menurunkan daya saing dan beli masyarakat. Sehingga, akan memberikan dampak secara langsung terhadap tingkat  pendapatan, nutrisi, dan tingkat pengeluaran rata-rata.
2. Kekerasan.
 Kekerasan-kekerasan yang marak terjadi akhir-akhir ini merupakan efek dari  pengangguran. Karena seseorang tidak mampu lagi mencari nafkah melalui jalan yang benar dan halal. Ketika tak ada lagi jaminan bagi seseorang dapat bertahan dan menjaga keberlangsungan hidupnya maka jalan pintas pun dilakukan. Misalnya, merampok, menodong, mencuri, atau menipu. belakangan banyak oknum-oknum yang menggunakan modus penipuan melalui sms.
3. Pendidikan
Tingkat putus sekolah yang tinggi merupakan fenomena yang terjadi dewasa ini. Mahalnya biaya pendidikan membuat masyarakat miskin tidak dapat lagi menjangkau dunia sekolah atau pendidikan. Karena untuk makan satu kali sehari saja mereka sudah kesulitan. Kondisi seperti ini membuat masyarakat miskin semakin terpuruk lebih dalam. Tingginya tingkat putus sekola berdampak pada rendahya tingkat pendidikan seseorang. Dengan begitu akan mengurangi kesempatan seseorang mendapatkan  pekerjaan yang lebih layak. Ini akan menyebabkan bertambahnya pengangguran akibat tidak mampu bersaing di era globalisasi yang menuntut keterampilan di segala bidang
4. Kesehatan
Seperti kita ketahui, biaya pengobatan sekarang sangat mahal. Hampir setiap klinik pengobatan apalagi rumah sakit swasta besar menerapkan tarif atau ongkos  pengobatanyang biayanya melangit. Sehingga, biayanya tak terjangkau oleh kalangan miskin.

3.  Cara untuk mengatasi kemiskinan yang terjadi di negara Indonesia :
  1. Program Keluarga Harapan (PKH) adalah program perlindungan sosial yang memberikan bantuan tunai kepada rumah tangga sangat miskin dan bagi anggota keluarga diwajibkan melaksanakan persyaratan dan ketentuan yang telah ditetapkan.
  2. Memberikan lapangan pekerjaan
  3. Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
    BOS adalah program pemerintah untuk peneyediaan pendanaan biaya non  personalia bagi satuan pendidikan dasar dan menengah pertama sebagai wujud pelaksanaan program wajib belajar 9 tahun. BOS diprioritaskan untuk biaya operasional nonpersonal, meskipun dimungkinkan untuk membiayai beberapa kegiatan lain yang tergolong dalam biaya personil dan biaya investasi. Tujuan umum program BOS untuk meringkan beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka wajib belajar Sembilan tahun yang bermutu. Sasaran program BOS adalah semua siswa (peserta didik) di jenjang Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs), termasuk Sekolah Menengah Terbuka (SMPT) dan Pusat Kegiataan Belajar Mandiri (PKBM) yang diselenggarakan masyarakat, baik negeri maupun swasta di seluruh provinsi di Indonesia.

    4. Program Bantuan Siswa Miskin (BSM)
    Meskipun BOS diharapkan dapat meniingkatkan jumlah keikutserataan  peserta didik, tapi faktanya, masih tetap saja ada siswa yang putus sekolah dan tidak melanjutkan. Penyebabnya, para orangtua kesulitan memnuhi kebutuhan pendidikan seperti baju, seragam, buku tulis dan buku cetak, sepatu, biaya transportasi, dan biaya lain-lain yang tidak ditanggung oleh dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah). Kebijakan Bantuan Siswa Miskin (BSM) bertujuan agar siswa dari kalangan tidak mampu dapat terus melanjutkan pendidikan sekolah. Program ini bersifat bantuan bukan beasiswa, karena jika beasiswa bukan  berdasrkan kemiskinan melainkan prestasi. Dana sebesar Rp.360.000 per tahun diberikan kepada siswa tingkat SD, dipergunakan untuk keperluan sekolah, seperti pembelian buku pelajaran,
     
    seragam sekolah, alat-alat olahraga dan keterampilan, pembayaran transportasi ke sekolah, serta keperluan lain yang berkaitan dengan proses  pembelajaran di sekolah.

    5. Program Jaminan Kesehatan Masyarakat (JAMKESMAS)
    Jamkesmas adalah program bantuan sosial untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin dan hampir miskin. Tujuan Jamkesmas adalah meningkatkan akses terhadap masyarakat miskin dan hampir miskin agar dapat memperoleh pelayanan kesehatan. Pada saat ini Jamkesmas melayani 76,4 juta jiwa.

    6. Program Beras Untuk Keluarga Miskin (RASKIN)
    Raskin merupakan subsisdi pangan yang diperuntukkan bagi ke;uarga miskin sebagai upaya dari pemerintah untuk meningkatkan ketahanan  pangan dan memberikan perlindungan pada keluarga miskin. Pendistribusian beras ini diharapkan mampu menjangkau keluarga miskin dimana masing-masing keluarga akan menerima beras minimal 10 kg/KK tiap bulan dan maksimal 20 kg/KK tiap bulan dengan harga bersih Rp.1000/kg di titik-titik distribusi. Keberhasilan program Raskin diukur  berdasarkan tingkat pencapaian indikator 6T, yaitu : tepat sasaran, tepat  jumlah, tepat harga, tepat waktu, tepat kualitas dan tepat administrasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar