Selasa, 21 April 2015

TUGAS 5

PELAKU EKONOMI MIKRO
1. RUMAH TANGGA KELUARGA.
Dalam literatur kelompok pelaku ekonomi biasa disebut sebagai household dan dapat berupa organisasi keluarga atau dapat pula berupa orang perorangan. orang perorangan kita anggap sebagai rumah tangga keluarga bereanggota tunggal. Kegiatan - kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh rumah tangga keluarga pada pokoknya meliputi:
1. Menjual atau menyewakan sumber-sumber daya yang mereka miliki dengan mendapatkan pendapatan yang dapat berupa upah, gaji, sewa, bunga atau laba sebagai hasil penjualan atau hasil persewaan sumber-sumber daya mereka.
2. membayar pajak, membeli dan mengkonsumsi barang-barang dan jasa-jasa pribadi yang dihasilkan oleh rumah-rumah tangga perusahaan.
3. memanfaati jasa pemakaian barang-barang dan jasa-jasa publik yang disediakan oleh pemerintah.


2. RUMAH TANGGA PERUSAHAAN.
Pelaku-pelaku ekonomi yang tergolong dalam kategori ini mempunya bentuk yuridis yang bermacam macam. ada yang berbentuk perseroan terbatas persekutuan komanditer, persekutuan dengan firma, perusahaan perseorangan, perusahaan negara, koperasi dan sebagainya. Rumah - rumah tangga perusahaan, yang dengan singkat kita sebut juga produsen, perusahaan atau badan usaha melaksanakan kegiatan-kegiatan ekonomi yang pada dasarnya adalah seperti dibawah ini :
1. membeli sumber-sumber daya dan rumah-rumah tangga keluarga dan rumah tangga pemerintah,

2. membayar pajak,

3. memanfaati barang-barang dan jasa-jasa publik yang disediakan oleh pemerintah,

4. menggunakan sumber-sumber daya seperti dimaksudkan di atas untuk menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa, dan

5. menjual barang-barang dan jasa-jasa yang mereka hasilkan, kepada rumah-rumah tangga keluarga, rumah tangga pemerintah, dan juga kepada sesama rumah tangga perusahaan.


3. RUMAH TANGGA PEMERINTAH.
Pelaku ekonomi ini, yang biasa hanya disebut pemerintah, menjalankan macam kegiatan ekonomi seperti berikut :


1. membeli sumber-sumber daya, (untuk sistem perekonomian kita terutama sumber daya manusia), barang-barang dan jasa-jasa dan rumah-rumah tangga keluarga dan rumah-rumah tangga perusahaan,

2. dengan sumber-sumber daya, barang-barang dan jasa-jasa yang dibelinya, rumah tangga pemerintah menghasilkan serta menya jikan jasa barang-barang publik untuk dapat dimanfaati oleh rumah-rumah tangga keluarga dan rumah-rumah tangga perusahaan,

3. memungut pajak dan rumah-rumah tangga keluarga dan rumah rumah tangga perusahaan dengan maksud antara lain untuk membiayai pembelian barang-barang, jasa-jasa serta sumber-sumber daya yang diperlukan seperti yang dimaksudkan pada butir ke 1 di atas,

4. bertindak sebagai pengatur perekonomian, pemerintah berkewajiban.

(a) mengusahakan pembagian pendapatan nasional yang adil.
(b) mengusahakan tingkat pendapatan nasional dan tingkat kesempatan kerja yang tinggi.
(c) mengusahakan tingkat harga yang relatif stabil.
(d) mengusahakan pertumbuhan ekonomi yang memadai.

Untuk mendapatkan gambaran yang lebih baik mengenai hubungan - hubungan ekonomi di antara ketiga pelaku ekonomi tersebut, kegiatan - kegiatan ekonomi seperti disebutkan di atas kita ikhtisarkan dalam bentuk lingkaran aliran aktivitas ekonomi yang biasa juga disebut circular flow diagram.

PEREKONOMIAN PALING BAIK UNTUK NEGARA INDONESIA

Sistem ekonomi liberal adalah sistem ekonomi di mana kegiatan produksi, konsumsi, dan distribusi dilakukan oleh pihak swasta. Pada sistem ekonomi pasar, pemerintah hanya mengawasi dan melakukan kegiatan ekonomi yang berhubungan dengan penyelenggaraan negara. Sistem ekonomi pasar sesuai dengan ajaran yang dikemukakan oleh Adam Smith. Dalam bukunya Adam Smith menganjurkan agar kegiatan ekonomi diserahkan kepada masyarakat. Masyarakat menentukan jenis kegiatan apa yang akan dilakukan untuk mencapai kemakmuran. Jika setiap individu makmur, maka negarapun akan makmur. Dalam ekonomi pasar pihak swasta menguasai alat-alat produksi, akibatnya pemilikan tidak terbatas. Setiap individu berusaha meningkatkan keterampilan dan kemampuannya untuk menguasai sector ekonomi, sehingga timbullah persaingan untuk maju.

Pada sistem ekonomi para pemerintah bertugas membuat peraturan dan mengawasi pelaksanaannya. Kegiatan ekonomi pemerintah hanya berhubungan dengan penyelenggaraan negara saja. Sistem ekonomi pasar juga disebut ekonomi pertukaran bebas (free exchange economy)

Ciri-ciri sistem ekonomi pasar (liberal)
1.      Setiap individu bebas memiliki barang dan alat-alat produksi.
2.      Kegiatan ekonomi di semua bidang dilakukan oleh masyarakat (swasta)
3.      Pemerintah tidak ikut campur tangan secara langsung dalam kegiatan ekonomi.
4.      Modal memegang peranan penting dalam kegiatan ekonomi.
5.      Setiap orang diberi kebebasan dalam hal pemakaian barang dan jasa.
6.      Kegiatan produksi dilakukan dengan tujuan mencari laba, bahkan semua kegiatan ekonomi didorong oleh prinsip bola.
7.      Terjadinya persaingan bebas antara pengusaha.

Kebaikan sistem ekonomi pasar (liberal)
a.       Adanya persaingan mendorong masing-masing individu berusaha untuk maju dan bertindak secara efisien.
b.      Masing-masing ornag bebas untuk memilih pekerjaan yang ia sukai sesuai dengan bakatnya.
c.       Produksi didasarkan atas kebutuhan masyarakat.
d.      Adanya persaingan bebas, produsen cenderung untuk meningkatkan kualitas hasil produksi.
e.       Kemungkinan pendapatan dapat ditingkatkan melalui usaha memaksimalkan keuntungan.
f.       Pengembangan usaha yang dilakukan produsen dalam memaksimalkan keuntungan memungkinkan dapat menyerap tenaga kerja lebih banyak.

Jumat, 17 April 2015

TUGAS 4

INFLASI
1. Inflasi adalah meningkatnya harga-harga umum secara terus menerus, kenaikan harga terus berlangsung
dalam waktu lama yang terjadi hampir diseluruh barang dan jasa. hal ini disebut dengan inflasi jika terjadi kenaikan harga satu atau dua hari saja terhadap salah satu jenis barang hal ini tidak dapat dikatakan inflasi.

Contohnya : Nilai uang yang dipegang seseorang menjadi turun misalnya tadinya Rp 1.000,00 untuk bisa                          naik angkot, setelah inflasi harga tarif angkot naik menjadi Rp 2.000,00 , karena kenaikan                            harga bensin.

2. Akibat Inflasi Dalam Suatu Perekonomian
  • Akibat Buruk Terhadap Perekonomian -> Sebagian ahli ekonomi berpendapat bahwa inflasi yang sangat lambat berlakunya dipandang sebagai stimulator bagi pertumbuhan ekonomi, kenaikkan harga tersebut tidak secepatnya diikuti oleh kenaikkan upah pekerja, sehingga keuntungan akan bertambah. Pertambahan keuntungan akan menggalakan investasi dimasa datang dan ini akan mewujudkan percepatan dalam pertumbuhan ekonomi. Tetapi apabila inflasi menjadi lebih serius keadaannya, perekonomian tidak akan berkembang seperti yang diinginkan. Pengalaman beberapa negara yang telah mengalami inflasi hiper menunjukan bahwa inflasi yang buruk akan mengakibatkan ketidakstablian sosial dan poltik, dan tidak mewujudkan pertumbuhan ekonomi. Terlebih dahulu ekonomi harus distabilkan harga-harga, sebelum pertumbuhan ekonomi yang tangguh dapat diwujudkan.
  • Akibat positif     -> Apabila inflasi itu ringan justru mempunyai pengaruh yang positif dalam arti dapat mendorong perekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatan nasional dan membuat orang bergairah untuk bekerja menabung dan mengadakan investasi.
          Bagi orang yang meminjam uang dari bank (debitur), inflasi menguntungkan karena pada saat pembayaran utang kepada kreditur, nilai uang lebih rendah dibandingkan pada saat meminjam, sebaliknya kreditur pada pihak yang meminjamkan uang akan mengalami kerugian karena nilai uang pengembalian rendah jika dibandingkan pada saat peminjaman.

3. 5 Faktor investasi yang berpengaruh dalam perekonomian suatu negara :
  1. Suku Bunga, merupakan faktor yang sangat penting dalam menarik investasi karena sebagian besar investasinya biasanya dibiayai dari pinjaman bank. Jika suku bunga pinjaman turun maka akan mendorong investor untuk meminjam modal dan dengan pinjaman modal tersebut maka ia akan melakukan investasi.
  2. Kondisi Sarana dan Prasarana, pendukung tersebut meliputi sarana dan prasarana transportasi, komunikasi, utilitas, pembuangan limbah dan lain-lain. Sarana dan prasarana transportasi.
  3. Kualitas Sumberdaya Manusia, manusia yang berkualitas akhir-akhir ini merupakan daya tarik investasi yang cukup penting, sebabnya adalah teknologi yang dipakai oleh para pengusaha makin lama makin modern. Teknologi modern tersebut menuntut ketrampilan lebih dari tenaga kerja.
  4. Peraturan dan Undang-undang Ketenagakerjaan, peraturan undang-undang ketenagakerjaan ini antara lain menyangkut peraturan tentang pemutusan hubungan kerja (PHK), upah minimum, kontrak kerja dan lain-lain.
  5. Stabilitas Politik dan Keamanan, Stabilitas politik dan keamanan penting bagi investor karena akan menjamin kelangsungan investasinya untuk jangka panjang.

Jumat, 10 April 2015

TUGAS 3

1. A.) Kemiskinan adalah pada hakikatya menunjuk pada situasi kesengsaraan dan ketidakberdayaan yang dialami seseorang, baik akibat ketidakmampuan memenuhi kebutuhan hidup, maupun akibat ketidakmampuan negara atau masyarakat memberikan perlindungan sosial kepada warganya.
   B.) Garis kemiskinan adalah tingkat minimum pendapatan yang dianggap perlu dipenuhi untuk memperoleh standar hidup yang mencukupi di suatu negara.

2.    Penyebab kemiskinan:
  • Individual atau patalogis, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari perilaku pilihan atau kemampuan dari si miskin.
  • Penyebab keluarga, yang menghubungkan kemiskinan dengan pendidikan keluarga.
  • Penyebab sub-budaya, yang menghubungkan kemiskinan dengan kehidupan sehari-hari, dipelajari atau dijalankan dalam lingkungan sekitar.
  • Penyebab agensi, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari aksi oranglain, termasuk perang, pemerintah, dan ekonomi.
  • Penyebab struktural, yang memberikan alasan bahwa kemiskinan merupakan hasil dari struktur sosial. 
Dampak dari kemiskinan terhadap masyarakat umumnya begitu banyak dan kompleks, diantaranya :
1.Pengangguran.
 Dengan banyaknya pengangguran berarti banyak masyarakat tidak memiliki  penghasilan karena tidak bekerja. Karena tidak bekerja dan tidak memiliki  penghasilan mereka tidak mampu memenuhi kebutuhan pangannya. Secara otomatis pengangguran telah menurunkan daya saing dan beli masyarakat. Sehingga, akan memberikan dampak secara langsung terhadap tingkat  pendapatan, nutrisi, dan tingkat pengeluaran rata-rata.
2. Kekerasan.
 Kekerasan-kekerasan yang marak terjadi akhir-akhir ini merupakan efek dari  pengangguran. Karena seseorang tidak mampu lagi mencari nafkah melalui jalan yang benar dan halal. Ketika tak ada lagi jaminan bagi seseorang dapat bertahan dan menjaga keberlangsungan hidupnya maka jalan pintas pun dilakukan. Misalnya, merampok, menodong, mencuri, atau menipu. belakangan banyak oknum-oknum yang menggunakan modus penipuan melalui sms.
3. Pendidikan
Tingkat putus sekolah yang tinggi merupakan fenomena yang terjadi dewasa ini. Mahalnya biaya pendidikan membuat masyarakat miskin tidak dapat lagi menjangkau dunia sekolah atau pendidikan. Karena untuk makan satu kali sehari saja mereka sudah kesulitan. Kondisi seperti ini membuat masyarakat miskin semakin terpuruk lebih dalam. Tingginya tingkat putus sekola berdampak pada rendahya tingkat pendidikan seseorang. Dengan begitu akan mengurangi kesempatan seseorang mendapatkan  pekerjaan yang lebih layak. Ini akan menyebabkan bertambahnya pengangguran akibat tidak mampu bersaing di era globalisasi yang menuntut keterampilan di segala bidang
4. Kesehatan
Seperti kita ketahui, biaya pengobatan sekarang sangat mahal. Hampir setiap klinik pengobatan apalagi rumah sakit swasta besar menerapkan tarif atau ongkos  pengobatanyang biayanya melangit. Sehingga, biayanya tak terjangkau oleh kalangan miskin.

3.  Cara untuk mengatasi kemiskinan yang terjadi di negara Indonesia :
  1. Program Keluarga Harapan (PKH) adalah program perlindungan sosial yang memberikan bantuan tunai kepada rumah tangga sangat miskin dan bagi anggota keluarga diwajibkan melaksanakan persyaratan dan ketentuan yang telah ditetapkan.
  2. Memberikan lapangan pekerjaan
  3. Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
    BOS adalah program pemerintah untuk peneyediaan pendanaan biaya non  personalia bagi satuan pendidikan dasar dan menengah pertama sebagai wujud pelaksanaan program wajib belajar 9 tahun. BOS diprioritaskan untuk biaya operasional nonpersonal, meskipun dimungkinkan untuk membiayai beberapa kegiatan lain yang tergolong dalam biaya personil dan biaya investasi. Tujuan umum program BOS untuk meringkan beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka wajib belajar Sembilan tahun yang bermutu. Sasaran program BOS adalah semua siswa (peserta didik) di jenjang Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs), termasuk Sekolah Menengah Terbuka (SMPT) dan Pusat Kegiataan Belajar Mandiri (PKBM) yang diselenggarakan masyarakat, baik negeri maupun swasta di seluruh provinsi di Indonesia.

    4. Program Bantuan Siswa Miskin (BSM)
    Meskipun BOS diharapkan dapat meniingkatkan jumlah keikutserataan  peserta didik, tapi faktanya, masih tetap saja ada siswa yang putus sekolah dan tidak melanjutkan. Penyebabnya, para orangtua kesulitan memnuhi kebutuhan pendidikan seperti baju, seragam, buku tulis dan buku cetak, sepatu, biaya transportasi, dan biaya lain-lain yang tidak ditanggung oleh dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah). Kebijakan Bantuan Siswa Miskin (BSM) bertujuan agar siswa dari kalangan tidak mampu dapat terus melanjutkan pendidikan sekolah. Program ini bersifat bantuan bukan beasiswa, karena jika beasiswa bukan  berdasrkan kemiskinan melainkan prestasi. Dana sebesar Rp.360.000 per tahun diberikan kepada siswa tingkat SD, dipergunakan untuk keperluan sekolah, seperti pembelian buku pelajaran,
     
    seragam sekolah, alat-alat olahraga dan keterampilan, pembayaran transportasi ke sekolah, serta keperluan lain yang berkaitan dengan proses  pembelajaran di sekolah.

    5. Program Jaminan Kesehatan Masyarakat (JAMKESMAS)
    Jamkesmas adalah program bantuan sosial untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin dan hampir miskin. Tujuan Jamkesmas adalah meningkatkan akses terhadap masyarakat miskin dan hampir miskin agar dapat memperoleh pelayanan kesehatan. Pada saat ini Jamkesmas melayani 76,4 juta jiwa.

    6. Program Beras Untuk Keluarga Miskin (RASKIN)
    Raskin merupakan subsisdi pangan yang diperuntukkan bagi ke;uarga miskin sebagai upaya dari pemerintah untuk meningkatkan ketahanan  pangan dan memberikan perlindungan pada keluarga miskin. Pendistribusian beras ini diharapkan mampu menjangkau keluarga miskin dimana masing-masing keluarga akan menerima beras minimal 10 kg/KK tiap bulan dan maksimal 20 kg/KK tiap bulan dengan harga bersih Rp.1000/kg di titik-titik distribusi. Keberhasilan program Raskin diukur  berdasarkan tingkat pencapaian indikator 6T, yaitu : tepat sasaran, tepat  jumlah, tepat harga, tepat waktu, tepat kualitas dan tepat administrasi.